Tuesday, April 24, 2018

Filled Under:

organisasi dan pengorganisasian


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
     Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang terbataslah yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Sejalan dengan tingkat kematangan (keinginan dan kemampuannya), hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimulai dari tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern. Sebuah organisasi adalah pola hubungan banyak yang saling terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manager, untuk mencapai sasaran bersama.
     Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam manajemen. Organisasi identik dengan sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem. Pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian ?
b. Apa Unsur-unsur Pengorganisasian ?
c. Apa Saja Proses Atau Langkah-Langkah Pengorganisasian ?
1
 
d. Fungsi Pengorganisasian ?
e. Apa Saja Kegiatan Dalam Fungsi Pengorganisasian ?
f. Apa Tujuan Pengorganisasian ?

1.3. Tujuan Masalah
            Adanya rumusan masalah diatas ini, penulisan makalah ini bertujan untuk mengetahui tentang :
a. Apa Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian ?
b. Apa Unsur-unsur Pengorganisasian ?
c. Apa Saja Proses Atau Langkah-Langkah Pengorganisasian ?
d. Fungsi Pengorganisasian ?
e. Apa Sja Kegiatan Dalam Fungsi Pengorganisasian ?
f. Apa Tujuan Pengorganisasian ?












 
BAB II
PEMBAHASAN


3
 
 
A. Pengertian Organisasi Dan Pengorganisasian
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.[1]
Sedangkan dalam arti umum organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi,  kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi diciptakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sesuai dengan perjalanan waktu, organisasi tumbuh dan berkembang. Inovasi perlu selalu melakukan inovasi untuk mencapai standar keunggulan.[2]
Menurut Drs.H. melayu S.P. Hasibuan: Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,menempatkan orang-orang pada setiap aktiffitas ini,menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut.[3]
Sedangkan dalam arti umm pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi.
B. Unsur-unsur Pengorganisasian
Adapun unsur-unsur organisasian secara terperinci adalah:
1.    Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata lambangan sering disebut dengan istilah pegawai atau personel,pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi.yang menurut fungsi dan tingktannya terdiri dari unsur-unsur (administator) sebagai unsur pemipin tertinggi dalam organisasi, psrs menejer ysng memimpin sustu umit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing danpara pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2.    Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.oleh karna itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administator, manajer,dan pekerja (workers) secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3.    Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapain. Tujuan menggambarkan tntang apa yang dicapai atauyang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy). Strategi, anggaran (hudgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4.    Peralatan (equipment) merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan g modal lainnya (tanah,gedung/bangunan’/kantor).
5.    Lingkunagan (environment) faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan tknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunagn:
a.    Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasian, karna kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b.    Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c.    Wilayah oprasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah opeasi dibedakan menjadi:
1)        Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
2)        Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
3)        Wilayah personil, menyangkut semua phak (orang-orang,badan-badan) yang mempunyai hubungan dankepentingan dengan organisasi.
4)        Wilayah kewewenangangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas ditetapapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang beralku.
5)        Kekayaan alam, yang termasuk dalam kekayan alam ini misalnya keadaan iklim,udara, air, cuaca (geografis, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
C. Proses Atau Langkah-Langkah Pengorganisasian
Menurut stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah:
1.      Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Membagi beban kerja kedalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
3.      Mengkombinasi pekerjaan anggota prusahaan dengan secara logis dan efisien.
4.      Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.
5.      Memantau efektivitas organisasi dalam mengambil lamgkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

D. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi pengorganisaian adalah proses yang menyangkut bagaimana strategidan taktik yang telah dirumusakan dalam perencanaan desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

E. Kegiatan Dalam Fungsi Pengorganisasian
1.      Mengalokasikan sumber daya. Merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
2.      Menetapkan struktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab.
3.      Kegiatan perekrutan, penyelesaian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.
4.      Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.


F. Tujuan Pengorganisasian
Tujuan pengorganisan adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan pembagaian tugas diharapkan setiap organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang keahlian seseorang, maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam penyelesaian pekerjaan itu.
Tujuan organisasi dapat dirumuskan dan ditetapkan dengan jelas. Hal ini penting karena:
1.      Tanpa tujuan yang jelas organisasi tidak akan mempunyai arah.
2.      Tanpa tujuan jelas, organisasi tida ada artinya dan hanya akan menimbulkan pemborosan belaka.
3.      Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam membentuk dan struktur organisasi.
4.      Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan jumlah dan penempatan pegawai.
5.      Tujuan yang jelas akan memberikan perangsang kerja pada para anggota organisasi.
6.      Tujuan yang jelas akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, karena mereka menyadari bahwa semua anggota organisasi bekerja ketujaun yang sama, yaitu tujuan organisasi.
7.      Tujuan yang jelas merupakan awal dari penetapan strategi. Siasat, metode, dan prosedur yang akan dipergunakan.
8.      Tujuan yang jelas merupakan dasar dari pada organisasi untuk bergerak.





















 
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kesimpulan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa sangat penting Pengorganisasian (Organizing) dalam manajemen. Karena merupakan fungsi dari manajemen yang pasti ada dan sangat dibutuhkan, maka peran pengorganisasin sangat penting dan sangat menentukan langkah selanjutnya dalam manajemen.
Pengertian organisasi dapat diartikan menjadi dua arti yaitu, dalam arti dinamis disebut pengorganisasian dan dalam arti statis disebut organisasi.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsure, yaitu ada orang, ada kerjasama dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetap saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Keberhasialan atau kegagalan organisasi pasti berhubungn dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yang baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karena adanya factor internal pengorganisasian tersebut yang bersifat negatif.
B. Saran
10
 
Menginat pentingnya pengorganisasian mak perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah memahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam aktual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi berhasil para anggotanya harus saling bekerja sama dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.



 
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Bowo. 2008. Pengorganisasian. Fakultas Ekonomi. Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Hani, Handoko. 2003. Manajemen. Edisi kedua. Cetakan kedelapan belas. Yogyakarta:  BPFE-Yogyakarta.
Kardaman. 1996. Pengantar IlmuManajemen. Jakarta: Gramedia.
Purwanto, Yadi. 2001. Manajemen Organisasi. Jakarta: PT. Cendikia Informatika.
Siagian, Sondang. 2005. Ilmu Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
Hasibuan, Melayu. 2007. Manajemen Organisasi. Jogjakarta: Cakrawala.
Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.









 


12
 
 


[1]. Sondang Siagian. Ilmu Manajemen. (Jakarta: Rajawali Pers, 2005). Hal. 56

[2]  Prof. Dr. Wibowo, S.E., M. Phil. Manajemen pendidikan. (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006). Hal. 335
[3]. Melayu Hasibuan. Manajemen Organisasi. (Jogjakarta: Cakrawala, 2007). Hal. 19

0 comments:

Post a Comment

Copyright @ 2013 Dini Setiawati.