KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan
kehadirat Allah SWT. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “Peran dan
Fungsi Seni Musik di Sekolah Dasar dan Strategi didaktiknya serta Landasan
Estetis Seni Musik“
ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Shalawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada Rasulullah SAW. yang mana telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang terang benderang seperti yang telah kita rasakan saat ini,
sehingga kita dapat merasakan manfaat ilmu yang berkembang sangat pesat menurut
perkembangan zaman.
Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini. dan saya pun menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kepada para pembaca
saya mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah yang kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini
benar-benar bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya pada kami. Aamiin
Amuntai, 8 Oktober 2017
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
|
||
Daftar isi
|
||
BAB I PENDAHULUAN
|
||
A.
Latar Belakang Masalah
|
||
B.
Rumusan Masalah
|
||
C.
Tujuan Penulisan
|
||
BAB II PEMBAHASAN
|
||
A.
Pengertian Seni Musik
|
||
B.
Peran dan fungsi Seni Musik di Sekolah Dasar
|
||
C.
Pembelajaran Seni Musik Dalam Kurikulum 2013
|
||
D.
Strategi Didaktik Seni Musik di Sekolah Dasar
|
||
E.
Landasan Estetis Seni Musik
|
||
BAB III
|
||
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan seni musik bukanlah sekedar hiburan untuk memancing
siswa menjadi semangat dalam belajar, seperti yang
didengungkan sebagian guru selama ini. Ketika siswa
merasa bosan dengan salah satu mata pelajaran, maka dinyanyikanlah sebuah lagu. Pendidikan
seni musik pada hakekatnya memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk
manusia seutuhnya. Melalui pembelajaran yang terarah seni musik dapat dijadikan
sebagai alat media guna membantu mencerdaskan kehidupan, mengembangkan manusia
yang berbudaya yang memiliki keseimbangan otak kanan dan kirinya (keseimbangan
akal, pikiran, dan kalbunya), dan memiliki kepribadian yang matang.
Kemampuan yang anda miliki, nantinya akan berguna ketika mengambil
keputusan dalam hal penentuan sasaran belajar (tujuan pembelajaran), materi,
alat dan media, sumber bacaan, serta evaluasi pembelajaran baik dalam tatanan
perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu seni musik ?
2. Peran
dan Fungsi Seni Musik di Sekolah Dasar?
3.
Pembelajaran Seni Musik dalam Kurikulum 2013?
4. Apa
saja Strategi Didaktik seni musik di sekolah dasar?
5. Apa landasan Estetis Seni Musik?
C.
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan apa
itu seni musik.
2. Menjelaskan
peran dan fungsi seni musik.
3.
Menjelaskan pembelajaran seni.
4.
Menjelaskan
strategi didaktik seni musik di sekolah dasar.
5.
Menjelaskan
landasan estetis seni musik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Seni Musik
Menurut Sudarsono Seni musik adalah ungkapan rasa indah
manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada
atau bunyi-bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai
bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri atau manusia lain dalam
lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya.
Menurut Rien Seni musik adalah Suatu hasil karya dalam bentuk lagu atau
komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui
unsur-unsur musik, yaitu irama,
melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu, dan
ekspresi.
Menurut Jamalus Seni musik adalah Suatu karya seni bunyi
dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk
atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Lagu atau komposisi musik baru itu
merupakan hasil karya seni jika diperdengarkan dengan menggunakan suara
(nyanyian) atau dengan alat-alat musik.[1]
Jadi, seni musik adalah suatu bentuk
keindahan yang berwujud nada ataupun bunyi-bunyian yang memiliki banyak unsure
seperti irama, melodi, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi.
B.
Peran dan Fungsi Seni Musik di
Sekolah Dasar
Menurut Rien mengemukakan tentang pendapat para pakar pendidikan yang
menyatakan bahwa seni musik mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan
seorang siswa. Siswa yang
berpartisipasi dalam kegiatan seni musik, selain dapat mengembangkan
kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan
sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan
ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada
sejarah budaya bangsa mereka.
Pendidikan seni musik juga berfungsi
untuk meningkatkan konsentrasi, keseriusan, kepekaan terhadap lingkungan. Untuk menyanyikan atau memainkan musik
yang indah, diperlukan
konsentrasi penuh, keseriusan dan
kepekaan rasa mereka terhadap tema lagu atau musik yang dimainkan. Sehingga pesan yang terdapat pada lagu
atau musik bisa tersampaikan dan diterima oleh pendengar.
Berdasarkan beberapa pandangan tentang
fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan “Belajar
dengan Seni, Belajar Melalui Seni dan
Belajar tentang Seni”. berikut
ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau
media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat dan kreativitas.
1.
Pendidikan seni musik sebagai
sarana/media ekspresi
Ekspresi merupakan ungkapan atau
pernyataan seseorang. Perasaan
dapat berupa sedih, gembira, risau, marah, menyeramkan atau sesuai dengan
masalah yang dihadapi. Fungsi
ini memungkinkan untuk mengeksplorasi ekpresi siswa dalam memunculkan
karya-karya baru.
2.
Pendidikan seni musik sebagai media
komunikasi
Ekspresi yang dieksplorasikan akan
dikomunikasikan kepada orang lain. Artinya
karya-karya seni musik yang dialami siswa dikomunikasikan sehingga pesan yang
terdapat dalam karya tersebut bisa tersampaikan pada orang lain.
3.
Pendidikan seni musik sebagai sarana
bermain
Bermain merupakan dunia anak-anak. Anak-anak memerlukan kegiatan yang
bersifat rekreatif yang menyenangkan bagi pertumbuhan jiwanya. Bermain sekaligus memberikan kegiatan
penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan individu anak secara fisik dan psikis.
4.
Pendidikan seni sebagai media
pengembangan bakat.
Setiap siswa memiliki
potensi di bidang seni musik yang luar biasa. Pendidikan
seni musik di tekankan untuk memberikan pemupukan yang terus menerus sehingga
diperlukan upaya efektif untuk menumbuhkan bakat siswa.
5.
Pendidikan seni sebagai media
kreativitas
Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan
pada diri manusia yang dikaitkan dengan kemampuan atau daya untuk menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa
diperlukan untuk mengiringi tingkah laku manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhannya.[2]
Jadi, peran
dan fungsi seni musik di sekolah dasar adalah sebagai sarana atau media
ekspresi, sarana komunikasi, sarana bermain, sarana pengembangan bakat dan
kreativitas peserta didik.
C.
Pembelajaran Seni Musik dalam Kurikulum 2013
Dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) tahun 2006 pendidikan kesenian di SD/MI dilaksanakan melalui
mata pelajaran seni budaya dan keterampilan, yang di dalamnya mencakup mata pelajaran seni rupa, seni
musik, seni tari, dan keterampilan. Pembelajaran seni musik merupakan salah satu mata pelajaran seni budaya yang
tercakup dalam rumpun kelompok mata pelajaran estetika. Sedangkan pada kurikulum 2013 mata pelajaran seni budaya digabungkan dengan
prakarya sehingga menjadi Seni Budaya dan Prakarya (SBDP). Pembelajaran seni musik pada
kurikulum 2013 masuk ke dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya (SBDP). Mata
Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah, sehingga dapat
disesuaikan dengan keadaan bahasa dan budaya di masing-masing daerah.
Pembelajaran Seni Musik masuk dalam
Seni Budaya dan Prakarya (SBDP), pembelajarannya dilakukan secara tematik dengan mata
pelajaran lain dan disesuaikan dengan tema dan subtema yang telah ada. Guru
dapat mengembangkan strategi pembelajaran dengan lebih menarik agar
Pembelajaran Seni Musik dapat berlangsung menyenangkan, aktif, efektif dan
efisien.
Seni Budaya dan Prakarya (SBDP) yang
dalam implementasinya menyesuaikan dengan kebudayaan daerah masing-masing,
termasuk bahasa dan keseniannya, maka Pembelajaran Seni Musik juga dapat
disesuaikan dengan daerah masing-masing dengan cara menyanyikan lagu-lagu
daerah. Hal ini dapat turut melestarikan kebudayaan daerah, maupun turut
mengupayakan adanya Pendidikan Multikultural dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran Seni Musik pada
kurikulum 2013 disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik. Hal ini terlihat pada muatan Seni
Budaya dan Prakarya (SBDP) khususnya Pembelajaran Seni Musik pada jenjang kelas 1 (satu) Sekolah Dasar. Lagu yang menjadi bahan pembelajaran
adalah lagu-lagu sederhana yang mudah dipahami peserta didik dan disesuaikan dengan materi tema
yang dipelajari.
Pada lagu “Dua Mata Saya” ciptaan
Pak Kasur, peserta didik dapat belajar tentang anggota tubuh dengan aktif dan
menyenangkan serta sesuai dengan tahap perkembangan dan pemahaman peserta
didik. Hal ini berbeda dengan Pembelajaran
Seni Musik di kelas tinggi, yaitu kelas IV yang dalam implementasinya lebih pada
apresiasi makna dan harmoni dalam musik.
Lagu “Indonesia Pusaka” ciptaan
Ismail Marzuki memiliki kombinasi melodi yang harmonis dan memiliki makna yang
mendalam. Pada
Pembelajaran Seni Musik yang masuk dalam Seni Budaya dan Prakarya ini memberi
kesempatan bagi peserta didik untuk dapat berlatih keterampilan dalam menyanyi, berlatih
mengapresiasi makna dari lagu serta memupuk rasa nasionalisme.
Setelah peserta didik memahami lagu
peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan isi lagu sebagai bentuk apresiasi
mereka. Jika memungkinkan peserta didik
dapat bernyanyi di depan kelas secara perorangan untuk mengetahui pemahaman
peserta didik terhadap lagu tersebut, sekaligus untuk melatih rasa percaya
dirinya.
Dalam praktiknya, melalui Pembelajaran Seni Musik, peserta
didik dapat memiliki pengetahuan tentang harmoni, merasakan harmoni melalui
pengetahuan dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak harmoni, mengiringi lagu-lagu sederhana
dengan alat musik harmoni sederhana dan membaca notasi harmoni dengan sederhana. Selain itu, Pembelajaran
Seni Musik memiliki kesempatan besar untuk dapat membentuk karakter peserta
didik yang merupakan salah satu tujuan Kurikulum 2013.[3]
Jadi, Pembelajaran
Seni Musik dalam Kurikulum 2013 adalah lagu yang dipelajari di sekolah
merupakan lagu sederhana yang mudah dipahami peserta didik, dan disesuaikan
dengan materi tema yang dipelajari. Serta peserta didik mampu memahami lagu tersebut.
D. Strategi
Didaktik seni musik di sekolah dasar
Menurut
Dalcrose menyatakan pembelajaran teori musik
harus diberikan melalui musik itu sendiri, sehingga anak-anak dapat mendengar alunan musik tersebut,
menghayati apa yang dinamakan tangga
nada, interval, dan akornya. Selanjutnya dikatakan bahwa irama merupakan unsur
yang paling dasar yang dapat mempengaruhi seluruh jaringan otot, syaraf bahkan seluruh organ tubuh manusia.
Menurut
Frigyas Sandor mengatakan bernyanyi dan latihan gerak tubuh sangat berhubungan erat,
karena irama lagu dapat mempengaruhi dan mengendalikan pusat syaraf, serta
dapat pula memberikan latihan terhadap tenggorokan dan kerongkongan.
Menurut
Leonard dan House menyatakan
metode pengajaran musik yang digunakan haruslah selalu dihubungkan dengan musik
itu sendiri sebagai seni ekspresi. Pengajaran teknik, notasi, sejarah atau teori di luar
hubungan musik dan ekspresi tidak dapat dibenarkan. Metode pengajaran musik yang terbaik
adalah metode yang melibatkan murid-murid dengan pengalaman yang bermakna.
Menurut
Greenberg mengatakan bahwa pengalaman musik dapat
mengembangkan kemampuan anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya
melalui bunyi, alat musik, suaranya sendiri dan melalui gerak tubuhnya sendiri.
Menurut
Curwen menekankan bahwa dalam pelajaran
musik yang dibayangkan anak-anak adalah bunyinya bukan notasinya dan dalam
kegiatan belajar mengajar haruslah diciptakan situasi yang menyenangkan bagi
anak.
Menurut Brocklehurst mengemukakan bahwa ingatan bayangan
nada adalah salah satu dari hal-hal yang sangat penting dalam kemampuan
bermusik, baik yang menyangkut kreativitas, penyajian maupun dalam mendengarkan
musik. Mempelajari lagu melalui
mendengarkan lagu-lagu yang sudah dikenal adalah metode yang dapat
mengembangkan kemampuan mengingat bayangan nada. Memberikan dikte dalam bentuk menuliskan lagu-lagu yang
sudah dikenal juga sangat bermanfaat untuk mengingat bayangan nada.
Menurut
O’brien mengemukakan bahwa berdasarkan teori
Piaget dan Bruner tentang
tahap berpikir anak telah menyimpulkan bagaimana seharusnya memberikan pengajaran
musik sebagai berikut :
a. Cara belajar yang terbaik bagi anak
seharusnya melalui pengalaman musik, dan pengalaman tersebut harus
bermacam-macam sebagai perkembangan mental yang disebut “pembentukan konsep”.
Konsep tersebut sebagai dasar menarik kesimpulan dalam cara melambangkannya
dengan notasi musik.
b. Anak mempunyai tahap perkembangan
yang perlu diperhatikan dan disesuaikan dalam pelaksanaan kelas musik. Anak
kecil dapat menguasai otot besar tetapi tidak untuk otot kecil.
c. Anak memiliki kebutuhan dan emosi
yang berbeda,
mereka masih memiliki egosentris (menjadikan diri sendiri sebagai titik
pusat pemikiran),
mungkin belum dapat menikmati kegiatan musik bersama-sama, sedang anak besar
lebih suka pengembangan musik yang dilakukan bersama-sama.
d. Pengajaran musik yang ideal menggunakan
unsur-unsur musik yang terdapat dalam lagu model untuk pengalaman musik, irama,
melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu serta ekspresi dan selanjutnya
dianalisis hingga memperoleh kesimpulan pada tingkat berpikir abstrak,
melambangkan dan menuliskan notasinya. Pola yang dapat digunakan adalah
pengalaman, pengkategorian, perlambangan, dan penulisan.[4]
Jadi, Strategi Didaktik seni musik di
sekolah dasar adalah
Pembelajaran teori musik yang
dapat mempengaruhi seluruh jaringan otot, syaraf bahkan seluruh organ tubuh manusia.
E. Landasan Estetis Seni Musik
Bermacam-macam
karya seni musik lahir dan berkembang di negeri tercinta ini, mulai dari
musik vokal dalam bentuk lagu yang berupa nyanyian, sampai pada musik instrumen
yang ditimbulkan dari suara alat yang berupa instrumentalis, Semua karya
musik itu memiliki nilai estetis. Nilai estetis musik dapat dirasakan dengan
cara Mendengarkan musik, memperhatikan
bunyi yang terdengar dalam dimensi waktu. Bernyanyi merupakan alat
bagi seseorang untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Bermain musik adalah kegiatan
bermusik dengan menggunakan alat-alat musik/instrumen.
Seni musik
merupakan sebuah konfigurasi gagasan dan kekuatan yang kadangkala melampaui
batas realitas
hidup yang ada. Hal tersebut karena melalui pernyataan rasa estetis dan gagasan
itulah seni musik dapat dijadikan sebagai ciri identitas kebudayaan masyarakat
pendukungnya. Seni musik merupakan pengejawan tahan rasa
estetis manusia sebagai tuntutan rohaniah akan keindahan. Seni musik dapat dimanfaatkan
untuk pemenuhan kebutuhan estetis, selain dapat dipergunakan dalam berbagai
kepentingan budaya mulai dari kegiatan ritual keagamaan sampai kepada
propaganda politik dan kegiatan pendidikan.
Musik dapat
dikatakan estetik jika unsur-unsur yang membangun seni itu sendiri
terpenuhi. Cakupan makna estetik sangat luas karena tidak hanya berkaitan
dengan rasa keindahan saja tetapi segala perasaan. Jika kita
mengamati hasil karya seniman kreatif dewasa ini, tidak sulit untuk menemukan
karya yang menurut pandangan yang lazim tak lagi indah. Atas dasar
itulah, filosof Suzanne Langer memandang seni sebagai media untuk mengungkapkan
perasaan. Perasaan yang diungkapkan tidaklah harus
identik dengan keindahan meskipun keindahan itu dapat dihayati sebagai perasaan
yang bersifat khusus.
1.
Keindahan Unsur Melodi
Melodi adalah
suatu rangkaian nada-nada, serta nada-nada dari melodi membentuk suatu ide
musikal yang komplit. Melodi adalah
susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan
serta berirama dan mengungkapkan suatu melodi. Melodi dapat
naik dan turun, serta melodi juga dapat tetap di tempatnya untuk waktu singkat
dan lama dalam satu nada, serta melodi juga mempunyai wilayah nada yang luas
dan sempit. Terdapat beberapa elemen dalam unsur melodi, antara lain: tangga
nada, sistem nada, jenis nada, sifat nada, kunci nada, dan interval nada.
Apabila kita mendengarkan musik, baik musik
dangdut, musik pop, atau musik lainnya, kita mendengar rangkaian nada-nada yang
bergerak naik dan menurun yang tersusun secara indah menyusun sebuah lagu. Rangkaian
nada-nada ini yang disebut melodi. Melodi merupakan unsur musik kedua yang
mempunyai kedudukan sangat penting dalam musik karena keindahan musik sangat di
tentukan oleh keindahan melodinya, Tetapi di dalam menyatakan dirinya, melodi
tidak dapat lepas dari irama, artinya bahwa suatu melodi bukan hanya sekedar
rangkaian nada-nada saja, tetapi didalamnya sudah terkandung panjang pendeknya
(nilai) dan kuat lemahnya
pukulan atau tekanan dari nada-nada tersebut.
2.
Keindahan Unsur Harmoni
Harmoni atau
paduan nada ialah bunyi gabungan dua nada atau lebih, yang berbeda tinggi
rendahnya dan dibunyikan secara serentak. Harmoni adalah
selaras, sepadan, bunyi serentak menurut harmoni, yaitu pengetahuan tentang
hubungan nada-nada dalam akor, serta hubungan antara masing-masing akor. Harmoni adalah
elemen musikal yang di dasarkan atas penggabungan secara simultan dari
nada-nada, sebagaimana dibedakan oleh rangkaian nada-nada
dari melodi. Melodi merupakan sebuah konsep horizontal, sedangkan harmoni
adalah konsep vertikal.Misalnya saja saat anda mendengarkan musik Angklung. Angklung adalah
sebuah alat musik yang terbuat dari potongan bambu. Setiap angklung
menghasilkan nada atau akor yang berbeda sehingga beberapa pemain harus
bekerja sama untuk menghasilkan melodi yang indah. Saat anda
mendengarkan angklung maka suaranya sangat indah akan menggetarkan. Ketika angklung
digoyangkan, semua tabung menciptakan harmoni yang
menggambarkan kehidupan sebagaimana seharusnya.
3.
Keindahan Unsur Bahasa
Seni musik
adalah sebuah hasil karya yang di wujudkan dalam bentuk suara. Seni musik
merupakan gagasan isi hati yang dicetuskan dan dikeluarkan secara teratur dan
indah dalam bentuk bahasa bunyi yang dapat dihayati oleh pendengarnya. Untuk
memahami struktur lagu dapat diperbandingkan dengan struktur kalimat dalam
bahasa, yaitu : huruf = not, kata = motif, frase = frase, kalimat = kalimat
musik, bait = alinea, lagu = karya (misal : puisi) Sebuah lagu seperti halnya karangan
terdiri dari bab, kalimat, anak kalimat, kata, dan seterusnya, maka lagu juga
dibagi dalam kalimat musik.
Menurut Muliono (Ed) lirik mempunyai
dua pengertian yaitu : (1) karya
sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian.
Dalam menggunakan lirik seorang penyair/pencipta lagu itu harus benar-benar
pandai dalam mengolah kata. Melalui lagu, manusia mengekspresikan
perasaan, harapan, aspirasi, dan cita-cita, yang merepresentasikan pandangan
hidup dan semangat zamannya. Lirik lagu mempunyai kesamaan dengan sajak
hanya saja dalam lirik lagu juga mempunyai kekhususan tersendiri karena
penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat dengan melodi dan jenis irama yang
disesuaikan dengan lirik lagu dan warna suara penyanyinya. Bahasa lirik
lagu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bahasa puisi. Hal ini sesuai
dengan pengertian lirik lagu menurut Seni yang
mengatakan, “Lirik adalah puisi pendek yang
mengekspresikan emosi”. Hal ini juga diperkuat pada definisi lain mengenai
lirik lagu terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu lirik
lagu adalah karya puisi yang dinyanyikan.
4.
Keindahan Unsur Tempo dan Dinamik
Dinamika dan
tempo dalam seni musik adalah keras lembutnya suara yang dikeluarkan serta
cepat dan lambatnya sebuah musik dimainkan. Tempo dan dinamika merupakan
unsur-unsur ekspresi yang mendukung keindahan karya musik pada saat
ditampilkan.Tempo ini akan mampu menghidupkan suatu lagu karena biasanya tempo
dalam sebuah lagu sering berubah-ubah sesuai
dengan pengungkapan yang diinginkan oleh penciptanya. Dinamika ini merupakan
suatu kekuatan dalam yang menyebabkan musik menjadi hidup dan menarik.
Nilai Estetis
dalam seni yang merupakan untaian mutiara nilai estetis yang artistik, dapat
mendekatkan manusia pada nilai-nilai keindahan. Keindahan yang
identik dengan estetis, dapat terlukiskan dalam bentuk karya seni musik. Keindahan yang
mau dicapai dalam seni musik didukung oleh unsur pokok musik dan unsur
penunjangnya, seperti sastra lagu dan media ungkapannya. Sastra lagu
menunjang daya untuk membangun nilai estetis dari jalur bahasa dan komposisi
melodi nada-nada dari jalur lagu. Keduanya harus menyatu, saling bersama, dan
berperan seimbang, menuju apa yang dihasratkan seniman pencipta.[5]
Jadi, Landasan Estetis seni musik adalah Semua karya musik itu memiliki nilai estetis.
Nilai estetis musik dapat dirasakan dengan cara Mendengarkan musik, memperhatikan
bunyi yang terdengar dalam dimensi waktu.
F. Metode Pembelajaran Musik
Metode pembelajaran
merupakan cara yang digunakan belajar musik agar mencapai tujuan pembelajaran
musik, yaitu tumbuhnya rasa musik dan pada akhirnya tumbuhlah kreatifitas
estetis anak sebagai media ungkap ekspresi.
Pembelajaran dilaksanakan
dengan penekanan pengalaman pada musik agar anak secara urut memiliki
pengetahuan, pemahaman dan apresiasi musik, keterampilan dan pada akhirnya
tumbuhlah kreativitas estetis.
Pengalaman musik
dimanfaatkan untuk memupuk pengetahuan, apresiasi, sekaligus mengembangkan keterampilan.[6]
Jadi, metode pembelajaran
seni musik adalah suatu cara dan strategi dalam mengajar untuk mengembangkan
musikalitas siswa yang digunakan untuk memperdalam seni musik.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Seni
musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu
irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu
kesatuan. Lagu atau komposisi musik baru itu merupakan hasil karya seni.
Pendidikan
seni musik juga berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi, keseriusan, kepekaan
terhadap lingkungan. Untuk menyanyikan atau memainkan musik yang indah bagi siswa yang sejalan dengan
pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar tentang
Seni”.
Pembelajaran seni musik pada
kurikulum 2013 masuk ke dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya (SBDP). Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat
memuat Bahasa Daerah. Pembelajaran
Seni Musik pada kurikulum 2013 disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta
didik.
Pembelajaran teori musik harus
diberikan melalui musik itu sendiri, sehingga anak-anak dapat mendengar alunan musik tersebut,
menghayati apa yang dinamakan tangga
nada, interval, dan akornya. Mempelajari lagu melalui mendengarkan lagu-lagu yang sudah
dikenal adalah metode yang dapat mengembangkan kemampuan mengingat bayangan
nada.
Bermacam-macam
karya seni musik lahir dan berkembang di negeri tercinta ini, mulai dari musik
vokal dalam bentuk lagu yang berupa nyanyian. Hal tersebut karena melalui pernyataan rasa estetis dan gagasan
itulah seni musik dapat dijadikan sebagai ciri identitas kebudayaan masyarakat
pendukungnya.
DAFTAR PUSTAKA